Sabtu, 07 Januari 2012

ARTIKEL

VIDEO DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA 
Oleh : Ludi Kurniawan, S.Pd  
 
     Suatu ciri khas dalam pendidikan “modern” saat ini, hendaknya siswa dapat berpartisipasi aktif sedemikian hingga melibatkan intelektual dan emosional siswa di dalam proses belajarnya. Dengan demikian dapat diterjemahkan bahwa dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia  harus diarahkan untuk pengembangan daya aktivitas siswa baik mental maupun fisik.
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan seperangkat komputer atau laptop, dan perangkat audio visual. Arah inovasi ini adalah agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.  Ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh (Arsyad 2002 : 9) Belajar dengan menggunakan indera ganda – pandang dan dengar akan memberikan keuntungan bagi siswa.  Siswa akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar.
Dalam implementasinya, inovasi ini memang diterima dengan serta-merta sebagai keniscayaan perubahan. Namun demikian, inovasi ini memerlukan sarana dan prasarana serta kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut.
Dalam silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 terdapat beberapa topik pembahasan pembelajaran menggunakan wacana rekaman televisi, namun demikian penggunaan media pembelajaran yang berhubungan dengan topik ini belum dilaksanakan secara maksimal. Siswa selama ini masih menerima pembelajaran dengan menyimak pembacaan sebuah teks pidato yang dibacakan oleh siswa atau guru  sehingga dalam pembelajaran timbul kebosanan dan ketidakmenarikan yang dirasakan oleh siswa. Hasil belajar pun belum sesuai dengan yang diharapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka solusi sebagai  upayam meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa adalah dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa berupa menyimak pidato dalam bentuk rekaman.
Kata media berasal dari bahasa Latin sebagai bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan, yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Saat ini para pengelola pendidikan semakin sadar pentingnya media yang membantu pembelajaran. Proses kesadaran ini tumbuh secara gradual. Proses perubahan dari pemanfaatan perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori serta dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan menjadi bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pembelajaran semakin menuntut media yang bervariasi pula. Sejak mulai adanya pendidikan, seseorang mengajar sudah memanfaatkan media. Namun jenis media dari waktu ke waktu terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikas (Modul Pelatihan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru SD, SMP, SMA dan SMK, Pustekomdik : 6 – 7). Secara umum media mempunyai kegunaan:
a.  memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b.  mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c.  menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
e.  memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
a.  Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b.  Pembelajaran dapat lebih menarik
c.  Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e.  Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f.   Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
g.  Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
h.  Peran guru berubahan kearah yang positif
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Sebagai sebuah media pembelajaran, video mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media lain. (Modul Pelatihan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru SD, SMP, SMA dan SMK, Pustekomdiknas : 8) Adapun karakteristik media video, yaitu:
a.  Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.
b.  Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.
c.  Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.
d. Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).
Menurut Oemar Hamalik (2001, 27-28), belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak di dalam diri seorang siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.  Macam-macam motivasi sebagai berikut :
1.      Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan dalam diri seseorang yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1988). Dilihat dari segi tujuan kegiatan belajar, motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung dalam kegiatan belajar itu sendiri.
2.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis dan juga mungkin komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.  Prayitno (1989) menyatakan bahwa betapapun baiknya potensi anak yang meliputi kemampuan intelektual atau materi yang akan diajarkan dan lengkapnya sarana belajar, namun bila siswa tidak termotivasi dalam belajar, maka belajar tidak akan berlangsung secara optimal. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Motivasi sangat berhubungan erat dengan bagaimana seseorang melakukan kegiatan atau pekerjaan. Dengan demikian, makin banyak dan tepat motivasi belajar yang didapat siswa, maka aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa akan semakin tinggi sehingga pembelajaran siswa menjadi semakin berhasil.
Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar, maka akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi tinggi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Hasil penelitian terhadap penerapan media pembelajaran menggunakan video dalam pembelajaran menyimak pidato diperoleh data, pada diri siswa terjadi peningkatan sebagai berikut ; Peningkatan motivasi dalam menyimak pidato dalam menentukan hal-hal pokok dan kesimpulan dari informasi yang diperdengarkan.  Peningkatan konsentrasi dalam menyimak pidato disebabkan adanya kemenarikan dari media yang disajikan.  Hasil data kuantitaf diperoleh peningkatan hasil menyimak pidato dari 7,6 % menjadi 67% dengan kenaikan 60 %
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media video terbukti berhasil dalam meningkatkan motivasi dan hasil simakan siswa.  Untuk itu penggunaan media pembelajaran audio visual atau video dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan motivasi siswa dalam menyimak pidato sehingga akan meningkatkan hasil menyimak siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)